Jumat, 04 Desember 2015











MY BIODATA

Sejarah Singkat Nama dan Penemu Linux Debian 


Sejarah Singkat Nama, Penemu, Pengertian Linux Debian - Pengenalan Linux Debian untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh penemu Ian Murdock, seorang mahasiswa yang berasal dari Universitas Purdue di Amerika Serikat pada tanggal 16 Agustus 1993. Asal-usul Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn, (Deb dan Ian) yang menjadi Deb-Ian=Debian.

Awal mulanya, Ian Murdock memulai proyek pengembangannya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol dari pada memodifikasi SLS. Sementara, temannya Patrick Volkerding juga ikut memodifikasi SLS. Dan Patrick berhasil membuat distribusi baru yang dikenal dengan nama "Slackware". Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.

Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Pada akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".

Sementara pada tanggal 8 April 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". "deb" adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.

Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.

Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ("mikro deb"), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.

Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu.




Konfigurasi DHCP Server di Debian

#apt-get install dhcp3-server
-setelah installasi selesai,edit file konfigurasi DHCP server.
#nano /etc/dhcp/dhcpd.conf [enter] dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
-Hapus tanda pagar ‘#’ di depan authoritative; (lihat gambar)
DHCP1




– Hilangkan tanda pagar ‘#’.Kemudian ubah konfigurasi di bawah ini.
DHCP2

DHCP2
Menjadi=>

DHCP3

Subnet dan netmask diisi dengan alamat network dan netmask sesuai jaringan
Range diisi dengan rentang alamat IP yang disewakan pada client (IP awal [spasi] IP akhir)
Option domain-name-servers diisi dengan alamat IP dari DNS Server
Option domain-name diisi dengan nama domain
Option routers diisi dengan alamat IP router atau alamat IP dari DHCP Server
Option broadcast-address diisi dengan alamat broadcast dari IP yang disebar/disewakan kepada client
Lease time dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Lease time sendiri adalah batas waktu penyewaan IP oleh client dan dalam satuan second atau detik.
-Setelah sudah selesai simpan konfigurasi dengan menekan tombol Ctrl+X, Ydan Enter.
-Restart dhcp dengan perintah
#service isc-dhcp3-server restart
DHCP4



Cara membuat FTP Server pada Debian 
Pastikan mempunyai koneksi internet.

1.    Install paket dari FTP pada Debian #apt-get install proftpd

2.    Pilih Standalone

3.    Masuk ke direktori proftpd #cd /etc/proftpd

4.    Ketik ls

5.    Edit file yang bernama proftpd.conf #nano proftpd.conf

6.    Ubah ServerName “Debian” menjadi “Nama Domain Kita”
 
  
7.    Membuka Software “WinSCP” pada client. Jika belum punya bisa download disini

8.   Pilih yang FTP pada File Protocol, Encryption: No Encryption, Host Name: “Alamat IP Server” atau “Nama Domain FTP”, Port Number: 21, Username:  “Username akun Debian Server”, Password: “Password akun Debian Server”

9.    Kemudian login

10.Bagian sebelah kiri ada file yang dapat diupload dan sebelah kanan adalah Debian-nya

11.Contoh: Saya akan upload file yang bernama BOLT 4G LTE.doc pada client ke server
  

12.Untuk membuktikan kita buka Web Browser pada Client

13.Ketikkan "IP Server" atau bisa juga "Nama Domain Server" pada alamat Browser

16.Lalu akan muncul notifikasi seperti ini: 

15.Masukkan nama user dan password server Debian Anda

16.Setelah selesai tampilannya seperti ini:

Gambar diatas menunjukkan bahwa konfigurasi FTP SERVER telah berhasil.
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.